KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,segala
puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman,salam,ahsan,ikhlas,dan
ilmu,semoga nikmat tersebut tetap menyatu dalam diri kita semua hingga akhir
hayat.Salawat dan salam tercurah hanya kepada Rasulullah Saw,keluarga,para
sahabat,dan keselamatan untuk orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir
zaman.
Alhamdulillah,berkat
pertolongan Allah SWT Yang Maha Kuasa sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “PENGUKURAN” ini sesuai secara sederhana dengan
petunjuk,kemampuan,serta ilmu pengetahuan yang penulis miliki.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,semoga makalah ini bermanfaat
khususnya bagi penulis,umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini,penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari
teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan
eksperimen,dimana eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa tahapan,diantaranya
pengamatan,pengukuran,menganalisis,dan membuat laporan hasil eksperimen.Dalam
melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang digunakan didalam
pengukuranyang disebut alat ukur.
Banyak sekali alat ukur yang telah diciptaka manusia baik
yang tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern.salah satu
contohnya adalah alat ukur panjang,massa,dan waktu.
Sebelum memakai alat ukur didalam eksperimen,hal pertama
yang harus dipahami dalam suatu praktikum adalah prinsip kerja serta fungsi
dari komponen-komponen yang terdapat pada alat ukur tersebut agar diperoleh
data yang benar.Selain itu,untuk memperoleh data yang benar dan akurat didalam
suatu eksperimen diperlukan juga pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam
satuan yang benar serta keselamatan kerja dalam pengukuran menjadi poin yang
patut diperhitungkan sehingga berbagai peristiwa kecelakaan yang terjadi
didalam melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.
Oleh sebab itu,pengetahuan alat merupakan salah satu faktor
yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum.praktikan akan terampil dalam
praktikum apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai
prosedur,membaca hasil ukur,menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang
berlaku,dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar
praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama
alat,fungi alat,komponen-komponen,dan prinsip kerja.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara dan
prinsip kerja alat pengukuran?
2.
Apa itu pengukuran?
3.
Apa fungsi pengukuran
dan bagaimana cara menggunakannya?
4.
Apa itu Jangka Sorong?
5.
Apa fungsi jangka sorong
dan bagaimana cara menggunakannya?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Mengetahui macam-macam pengukuran.
2.
Mengetahui fungsi pada
macam-macam pengukuran.
3.
Mengetahui bagaimana
cara menggunakan alat-alat ukur tersebut.
LANDASAN TEORI
Secara umum ada tiga hal yang sangat diperlukan
oleh fisika sebagai ilmu yang berkembang melalui percobaan.Ketiga hal tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Mengukur; kegiatan membandingkan suatu sunnatullah
yang diukur (besaran) dengan sesuatu yang sejenis yang ditetapkan sebagai
satuan.
2.
Besaran; suatu sunnatullah yang dapat diukur dan
dinyatakan dengan angka.
3.
Satuan; suatu sunnatullah yang dapat digunakan
sebagai pembanding alam melakukan kegiatan pengukuran.
Pengukuran adalah suatu teknik
untuk mengkaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis dengan membandingkannya
dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan. Sebelum mengukur sesuatu,
pertama-tama kita harus memiliki suatu satuan bagi masing-masing besaran yang
akan di ukur.
Alat yang digunakan dalam
pengukuran :
Untuk mengukur panjang benda, terdapat
barmacam-macam alat ukur, seperti mistar, jangka sorong, atau micrometer skrup.
Pemilihan alat ukur yang digunakan disesuaikan dengan ukuran dan sifat benda
yang akan diukur
1.
Mengukur
panjang dengan mistar
Dari
beberapa jenis mistar yang sering digunakan antara lain:
Ø
Stik
meter,memilki panjang 1 meter dan memiliki desimeter,sentimeter,dan millimeter.
Ø Mistar
metric yang panjangnya 30 cm jarak antara dua tanda garis tebal berdekatan yang
diberii angka pada mistar tersebut sama dengan satu senti meter.
2.
Mengukur panjang dengan jangka sorong
Jangka sorong memiliki dua bagian utama, yaiyu
rahang tetap dan rahang geser. Pada rahang tetap terdapat skala utama dalam
satuan cm dan mm. pada rahang geser terdapat skala nonius. Selisih lebar skala
nonius deengan skala utama adalah 0,1 mm. satu skala pada skala utama berukuran
1 mm, sedangkan skala pada sskala nonius 0,9 mm.
Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm yaitu
1mm pada skala utama di bagi 10 skala oleh skala nonius.
3.
Mengukur panjang dengan micrometer
sekrup
Bagian-bagian micrometer sekrup:
landasan,selubung ulir,skala utama,selubung luar,roda bergerigi,skala nonius.
Pada Micrometer skrup pengukuran dilakukan dengan
mengamati posisi skala utama dan posisi garis skala putar yang berimpit dengan
garis skala utama.
4. mengukur panjang dengan neraca ohauss
Neraca ohauss memiliki lebih dari
satu,misalnya kita gunakan neraca ohauss 3 lengan dengan skala lengan pertam
100 gr lengan kedua 10 gr lengan ketiga 1 gr.
Jadi beban maksimal
yang dapat ditimbang adalah 111 gr atau[100+10+1]gr.
5.
Mengukur dengan stopwatch
Alat ukur waktu yang paling sering digunakan
adalah jam yang memiliki ketelitian 1 detik.stopwatch merupakan alat ukur waktu
yang memiliki ketelitian sangat tinggi.
Stopwatch
terbagi 2 yaitu stopwatch digital dan mekanik.
ALAT DAN BAHAN
Ø Mistar
-Mistar
-pulpen(untuk di
ukur)
-buku
Ø Jangka
sorong
-Jangka
sorong
-penggaris(untuk di
ukur)
-buku
-pulpen
Ø Mikrometer
sekrup
-Mikrometer sekrup
-Buku
-Pulpen
Ø Neraca
Ohauss
-Jam tangan ( untuk di timbang )
-Pulpen
-Buku
Ø Stopwatch
-Jam tangan
-Buku
-Pulpen
HASIL PERCOBAAN
No
|
Alat ukur
|
Nama benda
|
Penunjukkan skala untuk benda
|
A soronri darig terd/tebal benda
|
1
|
Mistar
|
1)pensil
|
175 skala
|
0.175 m
|
2)buku
|
210 skala
|
0,210 m
|
||
2
|
Jangka sorong
|
1.)pensil / pen
|
SU : 49 skala
|
49,22
cm
|
SN : 11 skala
|
||||
2.) buku
|
SU : 158 skala
|
153,6 cm
|
||
SN : 30 skala
|
||||
3.
|
Mikrometer sekrup
|
1)tebal sampel buku
|
SU : 0 skala
SN : 21 skala
|
0,21
mm
|
2)tebal kertas
|
SU : 0 skala
SN : 5 skala
|
0,05
mm
|
||
e
4.
5.
|
Neraca
Ohaus
Stopwatch
|
1.) Buku
2.) Pulpen
3.) Jam tangan
1.) Jam
tangan
2.) Pulpen
3.) Buku
|
SU :
SN :
SU :
SN :
|
8,21
mm
70,9 mm
12.8
Detik
|
ANALISIS
HASIL PENGAMATAN
ü Pelaporan
jangka sorong
= 1 NST=0,01
mm
2
=
(153,36 + 0,01) mm
X minimal: 153,30-0,01
X maksimal: 153,30 + 0,01
ü Pelaporan
mikrometer sekrup
Contoh
:
=15
mm + 10 mm
=15
mm + 10.0,01 mm
=15
mm + 0,1
=15,1
Pelaporan:
X
minimal : 15,1-0,05
X
max : 15,1 + 0,005
Cara :
XI
NST
X
0,01
0,005 mm
Pelaporan neraca ohaus
Jumlah = L1 + L2
+ L3 + L4
= 100 + 20 + 2 + 0,03
= 122,03 Gram karna
kesalahan 7 gram maka 122,03
Dikurangi 7 gram =
115,03
M= L1 + L2 + L3
+ L4
= 0 + 70 + 0 + 0.09
=70,9
Pelaporan: M1
) gram
x.minimal :70,9
– 0,09
x.maksimal :
70,0 + 0,09
ü Pelaporan
Stopwatch
T=
skala x BUA
JS
= 128 x 30 Detik
300 skala
= 12,8 detik
PEMBAHASAN
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran
untuk mendapatkansatuan yang dibutuhkan dengan menggunakan alat bantu yaitu
alat ukur., semua pengukuran sedikit banyak dipengaruhi oleh kesalah eksperimental karena
ketidaksempurnaan yang takterelakan dalam alat ukur atau karena batasan.
Pada pengukuran lebar dianjurkan untuk menggunakan
mikrometer skrup daripada menggunakan jangka sorong, karena ketelitian
mikrometer sekrup lebih baik dibandingkan jangka sorong, yaitu 0,01 milimeter.
Jika digunakan untuk mengukur tebal benda dengan maksimal 2,5 cm,maka
mikrometer sekruplah yang digunakan, sedangkan jangka sorong digunakan untuk
mengukur panjang atau lebar suatu bahan dengan ketelitian 0,05 milimeter.
Untuk mempermudah dalam penghitungan, kita dapat
menggunakan kalkulator dengan menggunakan fungsi standar deviasi. Massa tali
tipis tidak dapat diabaikan dalam tingkat ketelitian 1%, karena massa tali
yang 1% itumempengaruhi ketelitian pengukuran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil yang buruk
dalam suatu pengukuran, salah satunya ialah kesalahan pada pembacaan suatu
pengukuran. Dalam percobaan ini pengukuran dilakukan dengan beberapa orang
yang berbeda dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.
Pada percobaan yang telah dilakukan dianggap sukses
karena tingkat ketelitian yang dihasilkan melebihi tingkat kepercayaan pada
teori ketidakpastian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Ø
Kesimpulan
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang
telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
·
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
ketebalan suatu benda sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang
serta lebar suatu benda.
·
Pengukuran volume benda dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu, statis dan dinamis.
·
Ketelitian pengukuran secara statis lebih besar
dari pada cara dinamis
·
Perhitungan hasil pengukuran dilakukan dengan
bantuan fungsi SD pada kalkulator.
Ø Saran
·
Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran
disarankan untuk memahami dulu konsep besaran dan satuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari teman-teman yang
bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alonso,
Marcello & Edward J. Finn. 1980. Dasar-Dasar
Fisika Universitas. Erlangga.
Buku
Penuntun Praktikum Fisika Dasar .
Hilliday,
David & Robert Resnick. 1985. Fisika.
Erlangga.
Suhada,
Resa Taruna. 2009. Modul Fisika Dasar.
Tiper,
Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan
Teknik. Erlangga.
1xbet korean | LegalBet | KRS100
BalasHapus1xbet korean is a licensed and regulated betting company founded in 2019. The company 1xbet apk offers odds from more than a hundred different bookies.