Kamis, 22 September 2016

Makalah "PENGUKURAN"



KATA PENGANTAR
          Alhamdulillah,segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman,salam,ahsan,ikhlas,dan ilmu,semoga nikmat tersebut tetap menyatu dalam diri kita semua hingga akhir hayat.Salawat dan salam tercurah hanya kepada Rasulullah Saw,keluarga,para sahabat,dan keselamatan untuk orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah,berkat pertolongan Allah SWT Yang Maha Kuasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENGUKURAN” ini sesuai secara sederhana dengan petunjuk,kemampuan,serta ilmu pengetahuan yang penulis miliki.
        Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis,umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
        Dalam penulisan makalah ini,penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
                                                       

                                                                                Penyusun




PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Ilmu fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen,dimana eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa tahapan,diantaranya pengamatan,pengukuran,menganalisis,dan membuat laporan hasil eksperimen.Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang digunakan didalam pengukuranyang disebut alat ukur.
Banyak sekali alat ukur yang telah diciptaka manusia baik yang tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern.salah satu contohnya adalah alat ukur panjang,massa,dan waktu.
Sebelum memakai alat ukur didalam eksperimen,hal pertama yang harus dipahami dalam suatu praktikum adalah prinsip kerja serta fungsi dari komponen-komponen yang terdapat pada alat ukur tersebut agar diperoleh data yang benar.Selain itu,untuk memperoleh data yang benar dan akurat didalam suatu eksperimen diperlukan juga pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang benar serta keselamatan kerja dalam pengukuran menjadi poin yang patut diperhitungkan sehingga berbagai peristiwa kecelakaan yang terjadi didalam melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.
Oleh sebab itu,pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum.praktikan akan terampil dalam praktikum apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur,membaca hasil ukur,menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku,dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat,fungi alat,komponen-komponen,dan prinsip kerja.
B.  Rumusan Masalah
1.   Bagaimana cara dan prinsip kerja alat pengukuran?
2.   Apa itu pengukuran?
3.   Apa fungsi pengukuran dan bagaimana cara menggunakannya?
4.   Apa itu Jangka Sorong?
5.   Apa fungsi jangka sorong dan bagaimana cara menggunakannya?
C.   Tujuan Penulisan
     Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.   Mengetahui macam-macam pengukuran.
2.   Mengetahui fungsi pada macam-macam pengukuran.
3.   Mengetahui bagaimana cara menggunakan alat-alat ukur tersebut.

LANDASAN TEORI
 




Secara umum ada tiga hal yang sangat diperlukan oleh fisika sebagai ilmu yang berkembang melalui percobaan.Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut:
1.   Mengukur; kegiatan membandingkan suatu sunnatullah yang diukur (besaran) dengan sesuatu yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
2.   Besaran; suatu sunnatullah yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
3.   Satuan; suatu sunnatullah yang dapat digunakan sebagai pembanding alam melakukan kegiatan pengukuran.
Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengkaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis dengan membandingkannya dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan. Sebelum mengukur sesuatu, pertama-tama kita harus memiliki suatu satuan bagi masing-masing besaran yang akan di ukur.
Alat yang digunakan dalam pengukuran :
Untuk mengukur panjang benda, terdapat barmacam-macam alat ukur, seperti mistar, jangka sorong, atau micrometer skrup. Pemilihan alat ukur yang digunakan disesuaikan dengan ukuran dan sifat benda yang akan diukur
1.   Mengukur panjang dengan mistar
Dari beberapa jenis mistar yang sering digunakan antara lain:
Ø  Stik meter,memilki panjang 1 meter dan memiliki desimeter,sentimeter,dan millimeter.


Ø  Mistar metric yang panjangnya 30 cm jarak antara dua tanda garis tebal berdekatan yang diberii angka pada mistar tersebut sama dengan satu senti meter.
2.   Mengukur panjang dengan jangka sorong
Jangka sorong memiliki dua bagian utama, yaiyu rahang tetap dan rahang geser. Pada rahang tetap terdapat skala utama dalam satuan cm dan mm. pada rahang geser terdapat skala nonius. Selisih lebar skala nonius deengan skala utama adalah 0,1 mm. satu skala pada skala utama berukuran 1 mm, sedangkan skala pada sskala nonius 0,9 mm.
 



 Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm yaitu 1mm pada skala utama di bagi 10 skala oleh skala nonius.
3.   Mengukur panjang dengan micrometer sekrup
         Bagian-bagian micrometer sekrup: landasan,selubung ulir,skala utama,selubung luar,roda bergerigi,skala nonius.



Pada Micrometer skrup pengukuran dilakukan dengan mengamati posisi skala utama dan posisi garis skala putar yang berimpit dengan garis skala utama.
4.   mengukur panjang dengan neraca ohauss
 Neraca ohauss memiliki lebih dari satu,misalnya kita gunakan neraca ohauss 3 lengan dengan skala lengan pertam 100 gr lengan kedua 10 gr lengan ketiga 1 gr.



            Jadi beban maksimal yang dapat ditimbang adalah 111 gr atau[100+10+1]gr.
5.   Mengukur dengan stopwatch
 Alat ukur waktu yang paling sering digunakan adalah jam yang memiliki ketelitian 1 detik.stopwatch merupakan alat ukur waktu yang memiliki ketelitian sangat tinggi.
            Stopwatch terbagi 2 yaitu stopwatch digital dan mekanik.

ALAT DAN BAHAN
Ø  Mistar
                -Mistar
                -pulpen(untuk di ukur)
        -buku
Ø  Jangka sorong
            -Jangka sorong
        -penggaris(untuk di ukur)
                -buku
                -pulpen
Ø  Mikrometer sekrup
                -Mikrometer sekrup
                -Buku
                -Pulpen
Ø  Neraca Ohauss
   -Jam tangan ( untuk di timbang )
   -Pulpen
   -Buku
Ø  Stopwatch
   -Jam tangan
   -Buku
   -Pulpen

HASIL PERCOBAAN


No

Alat ukur

Nama benda
Penunjukkan skala untuk benda
A soronri darig terd/tebal benda
1
Mistar
1)pensil
175 skala
0.175 m
2)buku
210 skala
0,210 m

2

Jangka sorong
1.)pensil / pen
SU : 49 skala
49,22 cm
SN : 11 skala
2.) buku
SU : 158 skala
153,6 cm
SN : 30 skala

3.

Mikrometer sekrup
1)tebal sampel buku
SU : 0 skala
SN : 21 skala
0,21 mm
2)tebal kertas
SU : 0 skala
SN : 5 skala
0,05 mm
e
4.

    5.

Neraca Ohaus
                 


Stopwatch
1.) Buku
2.) Pulpen
3.) Jam tangan

1.) Jam tangan
2.) Pulpen
3.) Buku
SU :
SN :


SU :
SN :
8,21 mm
 70,9 mm


12.8 Detik


ANALISIS HASIL PENGAMATAN
ü  Pelaporan jangka sorong
                               =  1    NST=0,01 mm
                               2
                                                 = (153,36  +  0,01) mm
                X minimal: 153,30-0,01
                X maksimal: 153,30 + 0,01
ü  Pelaporan mikrometer sekrup
         Contoh :
                 =15 mm + 10 mm
                 =15 mm + 10.0,01 mm
                 =15 mm + 0,1
                 =15,1                         
Pelaporan:
         X minimal    : 15,1-0,05
         X max        : 15,1 + 0,005
Cara :
XI  NST
                  X  0,01
                     0,005 mm







Pelaporan neraca ohaus
         Jumlah = L1 + L2 + L3 + L4
                                         = 100 + 20 + 2 + 0,03
                       = 122,03 Gram karna kesalahan 7 gram maka 122,03
                           Dikurangi 7 gram = 115,03

         M= L1 + L2 + L3 + L4
                  = 0 + 70 + 0 + 0.09
            =70,9
Pelaporan: M1
                              
                               ) gram
                x.minimal      :70,9 – 0,09
                x.maksimal    : 70,0 + 0,09
ü  Pelaporan Stopwatch
           T= skala x BUA
                        JS
           = 128 x 30 Detik
                        300 skala
                  = 12,8 detik


PEMBAHASAN
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran untuk mendapatkansatuan yang dibutuhkan dengan menggunakan alat bantu yaitu alat ukur., semua pengukuran sedikit banyak dipengaruhi oleh kesalah eksperimental karena ketidaksempurnaan yang takterelakan dalam alat ukur atau karena batasan.
Pada pengukuran lebar dianjurkan untuk menggunakan mikrometer skrup daripada menggunakan jangka sorong, karena ketelitian mikrometer sekrup lebih baik dibandingkan jangka sorong, yaitu 0,01 milimeter. Jika digunakan untuk mengukur tebal benda dengan maksimal 2,5 cm,maka mikrometer sekruplah yang digunakan, sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu bahan dengan ketelitian 0,05 milimeter.
Untuk mempermudah dalam penghitungan, kita dapat menggunakan kalkulator dengan menggunakan fungsi standar deviasi. Massa tali tipis tidak dapat diabaikan dalam tingkat ketelitian 1%, karena massa tali yang 1% itumempengaruhi ketelitian pengukuran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil yang buruk dalam suatu pengukuran, salah satunya ialah kesalahan pada pembacaan suatu pengukuran. Dalam percobaan ini pengukuran dilakukan dengan beberapa orang yang berbeda dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.
Pada percobaan yang telah dilakukan dianggap sukses karena tingkat ketelitian yang dihasilkan melebihi tingkat kepercayaan pada teori ketidakpastian.










KESIMPULAN DAN SARAN
Ø  Kesimpulan
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
·         Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang serta lebar suatu benda.
·         Pengukuran volume benda dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, statis dan dinamis.
·         Ketelitian pengukuran secara statis lebih besar dari pada cara dinamis
·         Perhitungan hasil pengukuran dilakukan dengan bantuan fungsi SD pada kalkulator.

Ø  Saran
·         Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk memahami dulu konsep besaran dan satuan.
  Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.





















DAFTAR PUSTAKA

Alonso, Marcello & Edward J. Finn. 1980. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Erlangga.

 Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar .

Hilliday, David & Robert Resnick. 1985. Fisika. Erlangga.

Suhada, Resa Taruna. 2009. Modul Fisika Dasar.

Tiper, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga.

1 komentar:

  1. 1xbet korean | LegalBet | KRS100
    1xbet korean is a licensed and regulated betting company founded in 2019. The company 1xbet apk offers odds from more than a hundred different bookies.

    BalasHapus